Kerugian Penutupan Pemerintahan AS Lampaui Rp80 Triliun

pemerintahan as

topmetro.news – Sejumlah ahli memperkirakan kerugian ekonomi akibat penutupan operasional sebagian pemerintahan AS (Amerika Serikat), dapat melampaui dana pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko sebesar US$5,7 miliar (sekitar Rp 80 triliun), yang diajukan Presiden Donald Trump. Penutupan operasional pemerintahan AS genap mencapai satu bulan pada 22 Januari 2019.

Kepala Ekonom S&P Global AS Beth Ann Bovino, mengatakan rata-rata biaya langsung dan tidak langsung mingguan dari penupuan sebagian instansi pemerintah AS yang dimulai pada 22 Desember 2018 mencapai US$1,2 miliar. Atau sekitar Rp17 triliun.

“Senin (21/1/2019) menandai dimulainya minggu kelima penutupan. Dan akan menyebabkan kerugian ekonomi sekitar US$6 miliar, jika pemerintahan tidak segera dibuka pada akhir pekan ini,” kata Bovino.

Hal itu disampaikannya dalam laporan penelitiannya yang dikutip CNBC, Senin (21/1/2019).

Dia mengungkapkan, penutupan rata-rata mingguan diperkirakan akan meningkat. Soalnya, dampak yang ditimbulkan bagi industri dan konsumen akan semakin melebar dan dalam. Efek langsung dari penutupan maraton termasuk hilangnya produktifitas dari ratusan ribu pekerja cuti yang belum dibayar sejak 22 Desember 2018.

BACA JUGA: Government Shutdown, George Bush Bagi-bagi Piza ke Agen Rahasia

Korbankan Pegawai Pemerintahan AS

“Semakin lama penutupan pemerintahan berlangsung, semakin banyak kerusakan yang akan diderita perekonomian AS,” ujar Bovino.

Walaupun dampak pastinya belum dihitung, Biro Analisis Ekonomi memperkirakan bahwa jam kerja karyawan federal yang hilang selama 16 hari pada Oktober 2013 mengurangi PDB kuartal keempat sebesar 0,3 poin persentase.

“Seperti pada penutupan sebelumnya, produktivitas yang hilang dari pegawai pemerintah yang dirumahkan tidak akan pernah diperoleh kembali. Secara riil, PDB akan lebih rendah karena tidak ada produk yang dibuat,” bunyi laporan S&P Global.

Kamar Dagang AS, asosiasi bisnis terbesar di negara itu, telah mendesak Trump dan Kongres AS untuk mengakhiri penutupan pemerintahan. Karena konsekuensi dari penutupan itu ‘luas dan terus bertambah’.

Kepala Kebijakan Kamar Dagang AS, Neil L Bradley, dalam suratnya kepada Gedung Putih dan Kongres AS, 15 Januari 2019, mengatakan, bahwa dampak tersebut telah merambah sampai ke usaha kecil. Penyebabnya, usaha kecil kini tidak dapat menerima bantuan dari Administrasi Bisnis Kecil.

“Pemrosesan impor terhambat, dan permintaan pengecualian tarif tidak diproses. Pengawas keselamatan dikesampingkan, persetujuan hipotek ditunda, dan penelitian dihentikan. Taman Nasional ditutup dan sampah di taman tidak dikumpulkan. Hibah, kontrak, dan pembayaran untuk barang dan jasa yang sudah disediakan tertunda. Pembuatan peraturan federal dihentikan. Dan ratusan ribu karyawan dan kontraktor federal tidak dibayar,” tulis Bradley dalam suratnya.

sumber: beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment